Keren! 3 Rumah Ibadah 3 Agama Berdiri Berdampingan di Abu Dhabi, UEA

Abrahamic Family House atau Rumah Keluarga Abraham. Bertempat di Abu Dhabi, persisnya di wilayah Budaya Saadiyat Cultural District.(Photo by: Istimewa)
00:00
00:00
00:00

Arymedia - 3 rumah ibadah itu adalah Sinagoge Musa bin Maimun, Gereja Santo Fransiskus dan Masjid Al-Imam Ahmad Thayyib.

Musa bin Maimun adalah filosuf beragama Yahudi yang sangat dikenal di dunia Islam dan juga dikenal di dunia Barat dengan nama Maimonides.

Santo Fransiskus dari Assisi dikenal yang memulai dialog antara dunia Kristen dan dunia Islam di zamannya, yang kemudian nama Santo Fransiskus ini diambil untuk nama Paus Fransiskus saat ini.

Al-Imam Ahmad Thayyib adalah Syaikhul Azhar dan Imam Besar dari Lembaga Al-Azhar, Mesir.

Paus Fransiskus dan Syaikh Ahmad Thayyib adalah tokoh agama yang diundang oleh Syaikh Muhammad bin Zayed pada tahun 2019 menandatangani Piagam Persaudaraan Kemanusiaan untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama dalam Harmoni.

Rumah Keluarga Ibrahim ini merupakan perwujudan dari ikatan darah dan persaudaraan anak-anak Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang kemudian diturunkan 3 agama kepada mereka yakni agama Yahudi kepada Musa, agama Kristen kepada Yesus melalui jalur putera Nabi Ibrahim bernama Ishaq. Kemudian agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallama melalui jalur putera Nabi Ibrahim: Nabi Isma'il 'alaihimassalam.

Peresmian

Presiden Dikasteri untuk Dialog Antaragama Tahta Suci Vatikan, Kardinal Miguel Ayuso Angel Guixot MCCJ, mengunjungi Abu Dhabi pada Rabu (15/2/2023). Ini dilakukan setelah melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada 13-14 Februari.

Didampingi Pater Markus Solo Kewuta SVD, Kardinal Ayuso melanjutkan perjalanannya ke Abu Dhabi untuk menghadiri event penting terkait Dokumen Human Fraternity.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Pater Markus Solo Padre Marco mengatakan bahwa dia bersama Kardinal Ayuso meninggalkan Jakarta dengan Pesawat Emirates, Rabu sore.

Mereka lantas naik mobil, menempuh perjalanan 1 jam 35 menit dari Dubai International Airport ke kota Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.

“Jadi mengapa Kardinal Ayuso dan saya tidak langsung kembali ke rumah (Vatikan) melainkan harus kembali ke Abu Dhabi melalui Dubai, karena ada event penting yang menandai pentingnya dokumen Abu Dhabi Human Fraternity ini,” ujarnya.

Padre Marco lantas menguraikan mengapa event kali ini penting. Setelah penandatanganan dokumen Human Fraternity pada 4 Februari 2019 lalu, empat tahun kemudian ada peresmian tiga rumah ibadat yang berdiri berdampingan yang berada persis di tengah Kota Abu Dhabi, tepatnya di wilayah Budaya Saadiyat Cultural District.

Itu adalah rumah ibadat agama Yahudi, Katolik, dan Islam.

Uniknya, ketiga rumah ibadat berbeda agama itu memiliki seni arsitektur yang kurang lebih sama, dengan warna yang sama pula, hanya hiasan yang sedikit berbeda dilengkapi simbol-simbol keagamaan masing-masing.

“Dan di antara rumah-rumah ibadat ini, terdapat Taman Abrahamic Family House atau Rumah Keluarga Abraham. Jadi di antara tiga rumah ibadat yang berdiri berdampingan, di tengah-tengahnya ada taman indah,” tutur Padre Marco.

Dalam upacara peresmian tiga rumah ibadat tersebut, hadir pemimpin agama dari ketiga agama. Ada pula pemimpin pemerintah dan masyarakat sipil, sekitar 300 orang.

“Mulai pukul 18.00 sore, terjadi perjumpaan untuk mengawali peresmian yang digelar malam hari. Ini upaya kita saling mengenal dan saling berbicara. Setelah itu, kita dihantar ke dalam Taman Abrahamic Family House untuk mengikuti lalu acara peresmian,” papar Padre Marco.

Acara peresmian diawali sambutan pengantar oleh Abdullah Al Syeikh, yang menjelaskan sepintas sejarah Abrahamic Family House dan artinya bagi dokumen Human Fraternity. Dia menekankan bahwa ketiga rumah ibadat ini merupakan langkah konkret dan spiritual dari Abu Dhabi Document Human Fraternity.

Usai sambutan pengantar, perwakilan tiga rumah ibadat pun memberikan sambutan. Ada Prof Mohammed Al Mehrasawi (Islam), Kardinal Miguel Ayuso (Katolik) dan Rabbi Kepala Yehuda Sama (Yahudi).

Prof Mohammed Al Mehrasawi, dalam sambutannya menekankan pentingnya rumah-rumah ibadat ini sebagai simbol harapan, saling pemahaman, dan saling pengertian.

Sambutan yang terakhir disampaikan Rabi Kepala Yehuda Sama. Ia juga menekankan hal yang senada, yakni pentingnya toleransi.

Menurut Padre Marco, Abrahamic Family House merupakan contoh nyata dari Human Fraternity, yang mencakup dimensi spritiual, doa, dan relasi dengan Tuhan.

Wakil pembicara dari Emirat Arab mengatakan bahwa ketiga rumah ibadat ini merupakan cerminan komunitas multikutural yang hidup di negara Uni Emirat Arab, yang terdiri dari sekitar 200 bangsa yang berbeda-beda. Perbedaan tak menghalangi mereka hidup secara berdampingan dan rukun.

“Dan ketiga rumah ibadat ini ditempatkan di lokasi sangat sentral. Jadi wilayah Saadiyat Cultural District adalah situs budaya, tetapi di dalamnya berdiri tiga rumah ibadat,” imbuh Padre Marco.

“Dari human fraternity ini, pendekatan budaya dan agama ditonjolkan untuk merangkul semua orang menjadi saudara dan saudari. Saya sangat bersyukur bisa menjadi saksi dari peresmpian tiga rumah ibadat tersebut,” pungkas Padre Marco.

Sumber: Kunjungi ➡️

Baca juga

Related Posts

X
Komentar
Sembunyikan

0 Response to "Keren! 3 Rumah Ibadah 3 Agama Berdiri Berdampingan di Abu Dhabi, UEA"

Posting Komentar

 
Back to top