Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Ini Alasannya
Bahlil mengatakan Freeport terancam tutup jika pengelolaannya tidak diperpanjang. Saat ini Freeport mampu memproduksi konsentrat sebanyak 3 juta ton per tahun berdasarkan eksplorasi tahun 90-an.
"Konsentrat ini akan habis di 2035, itu sudah mulai menurun produksinya karena cadangannya sudah mulai habis. Cadangan sekarang yang mereka produksi itu hasil eksplorasi tahun 90-an, eksplorasinya butuh waktu 10-15 tahun. Kalau kita tidak perpanjang sekarang, maka di 2035 dapat dipastikan sampai 2040 Freeport tutup," kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Jika Freeport tutup, Indonesia juga akan dirugikan karena tercatat memiliki saham 51%. "Ini Freeport bukan lagi punya Amerika, Freeport ini sekarang punya Indonesia 51%. Nilai valuasi Freeport sekarang US$ 20 miliar," tambahnya.
Bahlil menyebut 'utang Indonesia' alias modal pemerintah dalam rangka akuisisi Freeport akan lunas pada 2024. Utang ini maksudnya adalah biaya untuk mengakuisisi 41,87% saham Freeport McMoran (FCX) di PT Freeport Indonesia senilai US$ 3,85 miliar pada 2018 lalu.
"Karena dia menghasilkan dividen per tahun ada sampai US$ 1,3-1,4 miliar. Jadi sebenarnya presiden Jokowi mengambil alih Freeport di 2018 itu kembali modal 2024," bebernya.
Di samping itu, sangat disayangkan kata Bahlil, jika pelonggaran tidak diberikan karena pendapatan Freeport dari tahun ke tahun terus membaik.
"Kalau nilai valuasinya US$ 20 miliar berarti Indonesia sudah untung US$ 10 miliar lebih kali Rp 15.000, Rp 150 triliun. Masa aset kayak gini mau kita matikan? Ini sedang kita rancang," pungkasnya.
Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
0 Response to "Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Ini Alasannya"
Posting Komentar