Martin Cooper, "Bapak Ponsel" yang Kecewa dengan Kelakuan Pengguna HP Masa Kini

Penemu Ponsel, Martin Cooper Penemu Ponsel, Martin Cooper
Bineka - Martin Cooper yang kerap dijuluki 'Bapak Ponsel' merasa kecewa dengan kelakuan pengguna HP masa kini. Pasalnya sekarang ini, banyak orang kecanduan dan sangat bergantung pada smartphone.

Dalam sebuah wawancara bersama AFP baru-baru ini, Martin yang berusia 94 tahun ini mengaku hatinya hancur ketika mengetahui banyak masyarakat terobsesi dengan ponsel. Bahkan dia sangat kecewa ketika melihat orang menyeberang jalan sambil melihat ponsel. "Mereka sudah gila," katanya.

Terlepas dari kekecewaan Martin Cooper terhadap para pengguna smartphone, tak bisa dipungkiri bahwa manfaatnya juga besar. Bahkan Martin sampai berpikir bahwa mungkin akan ada saatnya ponsel dapat menaklukkan penyakit.

Menurutnya, kita baru berada dalam tahap awal memahami apa yang bisa dilakukan ponsel. Martin berharap ponsel dapat digunakan untuk merevolusi pendidikan dan juga merevolusi perawatan kesehatan.

"Saya tahu kedengarannya berlebihan, tapi saya ingin Anda tahu bahwa dalam satu atau dua generasi, kita akan mengalahkan penyakit (dengan HP)," katanya seperti dikutip detikINET dari Economic Times.

Perlu diketahui bahwa ponsel pertama kali muncul pada 3 April 1973 dengan bobot yang sangat berat. Dahulu, ponsel beratnya mencapai 1 kg lebih dan memiliki masa pakai baterai yang sangat singkat, yakni kisaran 25 menit untuk berbicara dan mendengarkan.

Saat itu, Martin Cooper yang bekerja di Motorola telah mengumpulkan sejumlah para ahli semikonduktor, transistor, filter, dan antena yang bekerja sepanjang waktu selama tiga bulan untuk membuatnya. Ponsel pertama yang muncul itu dibanderol sangat mahal, yakni USD 5.000 (Rp 74 juta).

Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
X
Komentar
Sembunyikan

0 Response to "Martin Cooper, "Bapak Ponsel" yang Kecewa dengan Kelakuan Pengguna HP Masa Kini"

Posting Komentar

 
Back to top

Arymedia Blogger theme. Berminat? Hubungi ARYMEDIA.

Lanjut scroll untuk lanjut baca artikel.