Anies Singgung Penjegalan, PKB: Khawatir Elektoral Nggak Naik?

"Pak Anies khawatir apanya. Khawatir elektoralnya nggak naik atau apa, saya nggak paham itu yang disebut khawatir itu khawatir di mana," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid usai acara rilis survei di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).
Menurut Jazilul, publik pun akan bereaksi apabila cawe-cawe Jokowi telah melampaui kewenangan. Dia lantas menduga kekhawatiran yang diungkap Anies merupakan bentuk kekhawatirannya soal elektabilitas sebagai bacapres.
"Saya yakin kan publik akan menilai semua kalau misalkan langkah cawe-cawenya Pak Jokowi ini melampaui kewenangan, melampaui aturan, publik pasti akan bereaksi, bukan hanya Pak Anies. Kalau sekarang Pak Anies khawatir, mungkin khawatir elektoralnya nggak naik, kan gitu," katanya.
Lebih lanjut Wakil Ketua MPR ini menilai tak ada langkah dari Jokowi yang membuat parpol-parpol tertentu mendapat perlakuan tidak fair. Dia meyakini Jokowi juga berkomitmen menindak apabila ada lembaga atau institusi negara yang ikut campur melampaui kewenangan di gelaran pemilu.
"Sepanjang ini saya belum melihat dari sisi Pak Jokowi langsung. Tapi kan yang namanya cawe-cawe ini kan yang ditakutkan kalau lembaga-lembaga lain melampaui kewenangannya. Misalkan nanti TNI jadi jurkam, kan nggak boleh, ya itu melampaui. Tapi kalau cawe-cawe untuk keamanan itu tugas polisi, cawe-cawe kedaulatan negeri itu tugas TNI, cawe-cawe di pelayanan itu tugas PNS," kata dia.
"Tapi kan nggak boleh kampanye. Nah kalau kampanye, ya ditindak, karena itu tidak sesuai dengan undang-undang. Laporkan kalau ada itu. Dan itu komitmen Pak Jokowi katanya begitu," imbuh Jazilul.
Anies Ungkap Kekhawatiran Penjegalan Sebelumnya Anies Baswedan mengaku menerima banyak ungkapan kekhawatiran usai Jokowi menyatakan akan cawe-cawe demi bangsa dan negara termasuk soal Pemilu 2024. Ungkapan kekhawatiran itu antara lain penjegalan.
"Jadi merespons pemberitaan yang mengungkapkan bahwa Presiden mengambil sikap untuk akan bersikap tidak netral dan akan cawe-cawe. Semenjak semalam sampai tadi siang kami banyak sekali menerima ungkapan aspirasi dan kekhawatiran," kata Anies di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).
Anies menjabarkan sejumlah ungkapan kekhawatiran yang diterima Anies dan Koalisi Perubahan. Antara lain penjegalan hingga potensi tak netralnya Pemilu 2024.
"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin dapat diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakukan tidak fair," ujar Anies.
"Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," imbuhnya.
Di sisi lain, Anies berharap ungkapan kekhawatiran itu tak terwujud usai Jokowi bilang akan cawe-cawe. Anies berharap Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan secara netral tanpa ada kecurangan.
"Nah, kami berharap kekhawatiran-kekhawatiran yang tadi diungkapkan tidak benar. Itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya pemilu tetap seperti semula, pilpres seperti semula. Setiap partai punya hak yang sama untuk mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama untuk berkampanye dan mendapatkan perlakukan yang sama. Begitu juga setiap capres memiliki hak yang sama, penyelenggara juga melakukan ini dengan fair, dengan baik, dan netral," imbuhnya.
Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
0 Response to "Anies Singgung Penjegalan, PKB: Khawatir Elektoral Nggak Naik?"
Posting Komentar