Dolar Tembus Rp 16.110, Rupiah Jadi Mata Uang Terburuk di Asia

Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Dolar Asia (Muhammad Sabki) Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Dolar Asia (Muhammad Sabki)
Bineka - Nilai tukar rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan pekan ini, Selasa (16/4/2024). Rupiah bahkan menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada hari ini.

Merujuk pada Refinitiv, rupiah pada Selasa pukul 09.15 WIB ada di posisi Rp 16.110/US$1. Rupiah ambruk 1,68%.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan mata uang utama Asia lainnya.

Pada hari ini, rupee India juga melemah 0,06%, ringgit Malaysia ambruk 0,23% dan won Korea jeblok 0,8%.

Jebloknya rupiah bisa dipahami mengingat pasar keuangan domestik baru dibuka pada hari ini. Selama liburan, pasar keuangan global juga dihantam sejumlah sentimen negatif mulai dari kenaikan inflasi AS, serangan drone Iran ke Israel, serta lonjakan harga minyak.

Artinya, dampak negatif rupiah baru bisa diabsorb pasar pada hari ini sementara mata uang lain sudah terkena dampaknya sebelum Selasa.

Seperti diketahui, Inflasi AS di luar dugaan menanjak hingga 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024 dari 3,2% pada Februari.

Sejumlah data AS juga menunjukkan ekonomi AS masih panas.

Data tenaga kerja AS juga menunjukkan adanya penambahan 303.000 pada non-farm payrolls, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar di angka 200.000.

Terbaru, data penjualan ritel AS untuk bulan Maret melampaui ekspektasi para analis, yang merupakan bukti terbaru mengenai ketahanan konsumen Amerika.

Departemen Perdagangan melaporkan pada hari Senin (15/4/2024), penjualan ritel meningkat 0,7% pada periode Maret 2024, jauh lebih cepat dari perkiraan konsensus Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 0,3%.

Kondisi ini membuat pasar semakin pesimis terhadap pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Perangkah CME Fedwatch Tool menunjukkan pelaku pasar kini hanya bertaruh 21,7% jika The Fed akan memangkas suku bunga di Juni. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pada dua pekan lalu yang mencapai 60-70%.

Pesimisme pasar membuat dolar AS kembali diburu. Pada penutupan perdagangan Senin (15/4/2024). indeks dolar terbang ke 106,208. Posisi tersebut adalah yang tertinggi sejak awal November atau lima bulan terakhir.

Sentimen negatif lainnya datang dari konflik di Timur Tengah.

Iran meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).Seperti diketahui, serangan drone pada Sabtuyang merupakan serangan langsung pertamanya terhadap wilayah Tel Aviv. Ini berisiko meningkatkan eskalasi regional karena Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan "kuat" kepada Israel.

Serangan Iran ini adalah balasan setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus Suriah, awal April. Sebanyak 11 orang tewas termasuk tiga jenderal Garda Revolusi Iran (IRGC) di antaranya Mohammed Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi.

Serangan drone ini menjadi kekhawatiran besar pasar keuangan global. Pasar keuangan Indonesia yang baru buka pada hari ini pun dipastikan akan memperhitungkan dampak dari serangan drone Iran ke Israel.

Pasalnya, konflik bisa meluas jika Israel dan sekutunya menyerang balik. Serangan tersebut juga membuat kawasan Timur Tengah semakin panas setelah perang Israel vs Hamas meletus pada awal Oktober 2023.

Dampak serangan ini akan berimbas pada sejumlah hal seperti penerbangan, harga komoditas, hingga inflasi global.

Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
X
Komentar
Sembunyikan

0 Response to "Dolar Tembus Rp 16.110, Rupiah Jadi Mata Uang Terburuk di Asia"

Posting Komentar

 
Back to top

Arymedia Blogger theme. Berminat? Hubungi ARYMEDIA.

Lanjut scroll untuk lanjut baca artikel.