Iran Luncurkan Drone dan Rudal Serbu Israel, Minta AS Tak Ikut Campur
Iran luncurkan drone ke Israel sebagai serangan balasan. (Foto: BBC World)
Iran mulai melancarkan serangan udara berupa drone dan rudal ke wilayah Israel. Sirine meraung-raung di wilayah Ibu Kota Israel, Tel Alviv, dan Yerusalem, Tepi Barat. Beberapa ledakan terdengar di Yerusalem sekitar pukul 01.45 waktu setempat dan sirene dibunyikan tak lama kemudian.
Terdengar ledakan juga dari Jericho di Tepi Barat yang diduduki Israel. Sementara tentara Israel mengatakan mereka membunyikan sirene di wilayah selatan Negev. Tak hanya itu, beberapa ledakan juga terdengar di Ibu Kota Suriah, Damaskus.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Iran meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) waktu setempat. Sebagian besar dari proyektil tersebut telah dicegat oleh sistem pertahanan udara dan bantuan dari Sekutu.
Terkait serangan Iran itu, Israel menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri karena masalah keamanan. Juru bicara militer Daniel Hagari menyebut keputusan itu diambil setelah Iran mengancam akan membalas serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Damaskus.
"Tidak akan ada kegiatan pendidikan ketika Minggu sekolah dimulai mengingat situasi keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Otoritas bandara setempat menegaskan wilayah udara Israel ditutup untuk kedatangan dan keberangkatan mulai pukul 22.30 waktu setempat. Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah juga menutup wilayah udara mereka selama Iran menyerang Israel.
Sementara itu, pasukan AS telah menembak jatuh drone-drone yang diluncurkan Iran ke Israel. Namun, pejabat pertahanan AS tidak merinci jumlah drone Iran yang telah ditembak jatuh tersebut.
Eskalasi serangan Iran ke Israel ini muncul setelah perwakilan diplomatik Iran di Damaskus diserang Israel. Konsulat Iran di Damaskus Suriah dihajar serangan udara Israel pada awal April.
Iran Peringatkan AS Tak Ikut Campur Iran memperingatkan AS untuk tak ikut campur dalam konflik mereka dengan Israel setelah Teheran melancarkan serangan udara. Serangan yang dilancarkan Iran sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah.
"Aksi militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus," kata misi tetap Iran di PBB di akun media sosial X, Minggu (14/4/2024).
"Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah," katanya. "Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS harus menjauhinya!" tambahnya.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden kabarnya telah mengadakan pertemuan mendesak dengan para pejabat tinggi keamanannya terkait krisis yang meningkat di Timur Tengah. Biden menjanjikan dukungan kuat bagi Israel dalam melawan serangan Iran.
"Saya baru saja bertemu dengan tim keamanan nasional saya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai serangan Iran terhadap Israel. Komitmen kami terhadap keamanan Israel terhadap ancaman dari Iran dan proksinya sangat kuat," kata Biden di akun media sosial X, Minggu.
Biden diketahui mempersingkat perjalanan akhir pekannya ke Delaware karena meningkatnya kekhawatiran serangan Iran terhadap Israel. Beberapa jam setelahnya, Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel.
"Presiden Biden sudah jelas: dukungan kami terhadap keamanan Israel sangat kuat," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
"Amerika Serikat akan mendukung rakyat Israel dan mendukung pertahanan mereka terhadap ancaman dari Iran," ujarnya.
Menurut Watson, Biden terus mendapat informasi terkini dan timnya terus berkomunikasi dengan Israel dan sekutu lainnya. Adapun Biden menggelar pertemuan di Gedung Putih yang dijaga ketat dengan para pejabat tinggi termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Kepala CIA Bill Burns.
Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
0 Response to "Iran Luncurkan Drone dan Rudal Serbu Israel, Minta AS Tak Ikut Campur"
Posting Komentar