Benar HRS Keturunan Nabi Muhammad. Namun Nabi Muhammad-lah Sebaik-baik Suri Tauladan

Edited Ary Media on Rabu, 24 Maret 2021, 06:08 WIB Last Updated 2021-03-25T10:08:35Z

Habib Rizieq Shihab

HitamPutihNews - Muhammad Rizieq Bin Husein Shihab atau yang biasa disebut Habib Rizieq Shihab (HRS) yang terkenal juga sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu memang merupakan salah satu dzurriyah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم

Ustaz Ahmad Alatas, Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Maktab Daimi Rabithah Alawiyah, membenarkan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah keturunan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Habib Rizieq tercatat sebagai keturunan Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang ke-39.

"Iya benar. Silsilah nasabnya tercatat di buku induk kami. Kalau sampai ke Sayyidah Fathimah ke-38. Kalau ke Nabi Muhammad yang ke-39," kata Ustaz Ahmad Alatas saat dikonfrimasi salah satu awak media pada 19/11/2020 lalu.

Ditengok dari nasabnya yang tercatat, Habib Rizieq merupakan keturunan Nabi Muhammad dari marga atau kabilah Shihab. "Ada yang menulisnya Shahab," kata Ustaz Ahmad yang juga salah satu Dzurriyah Nabi.

Mengenai silsilah Habib Rizieq ini dapat dilihat di dokumen Maktab Daimi Rabithah Alawiyah yang diterbitkan pada 8 September 2003 silam yang bernomor ID nasab 19176. Dalam dokumen tersebut, silsilah nasab Habib Rizieq diambil dari "Syajarah Assadah Al Asyraf Al Alawiyyin" Juz 2 Halaman 236.

Perlu diketahui, pencatatan nasab Nabi ini harus mengikuti prosedur pemeriksaan berkas mulai dari hal administrasi dan lain sebagainya. "Harus mengisi formulir dengan lengkap. Punya KTP, KK, AK, Akte nikah ayahnya. Apabila silsilah nasabnya tersambung maka dapat diproses. Apabila tidak tersambung maka tidak dapat diproses," papar Ustaz Ahmad Alatas.

Setelah mengetahui silsilah Habib Rizieq yang memang memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad SAW, kita harus menghormatinya sebagai dzurriyah Nabi. Namun untuk mentaatinya, tetap kita harus melihat dulu apa yang ia serukan dan apa yang menjadi ajakannya. Jika seruan dan ajakannya pada kebaikan, maka kita perlu berusaha agar bisa mengikutinya atau mentaatinya. Tapi jika ternyata seruan serta ajakannya justru bisa menimbulkan kegaduhan, keonaran dan bahkan bisa jadi dapat menimbulkan permusuhan, perpecahan diantara masyarakat, melanggar aturan negara apalagi menyimpang dari ajaran dan tuntunan agama, maka kita harus tidak mentaatinya.

Kita pun jangan sampai fanatik dan taqlid buta terhadapnya karena hal itu dapat membuat kita irasional, kehilangan akal sehat dan tidak dapat lagi membedakan mana tindakannya yang benar dan mana yang salah. Yang terjadi kita akan tetap menganggapnya benar meskipun dia salah.

Dan terpenting lagi, yang patut kita jadikan suritauladan, yang kita harus mencontoh perilaku dan kemuliaan ahlaknya adalah Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam. Hanya beliaulah satu-satunya manusia yang pasti benar karena dijaga dari berbuat salah dan dosa.