Paundrakarna, Cucu Bung Karno Putra Tertua Mangkunegara IX
Arymedia, Solo - Wafatnya KGPAA Mangkunegara IX menyisakan pertanyaan, siapakah calon penerus tahta Pura Mangkunegaran. Salah satu calonnya ialah anak tertua Mangkunegara IX yang juga cucu proklamator Soekarno, GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara.
Paundra merupakan anak pertama dari Mangkunegara IX dengan putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Namun dalam perjalanannya, Mangkunegara IX dan Sukmawati bercerai.
Sosok Paundra mungkin tidak asing bagi sebagian orang. Sebab wajahnya sempat menghiasi layar kaca televisi, yakni berperan di sejumlah sinetron, salah satunya 'Gita Cinta dari SMA' (2003) yang membuatnya digandrungi remaja saat itu.
Paundra kemudian merilis lagu berjudul Galih dan Ratna yang merupakan nama tokoh di sinetron tersebut. Lagu ini adalah salah satu karya dalam albumnya, Sebuah Awal yang dirilis 2004.
Pria kelahiran 19 April 1979 ini pernah berperan sebagai tokoh antagonis di film 'Rudy Habibie' pada tahun 2016. Kariernya di bidang hiburan didukung dengan latar belakang pendidikannya di jurusan broadcasting Akademi Komunikasi Indonesia di Yogyakarta tahun 2000.
Kecintaan Paundra terhadap seni bukan hanya pada seni peran dan tarik suara, melainkan tari dan batik. Paundra pun terlibat dalam sejumlah proyek rekonstruksi tarian kuno Pura Mangkunegaran.
"Jadi di masa Mangkunegara IX ini ada sejumlah tari kuno yang berhasil direkonstruksi kembali. Mas Paundra ini termasuk di dalamnya. Tentunya bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia/ISI (Surakarta) yang memang punya ahli-ahli tari," kata Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN), Satyotomo, saat dihubungi detikcom, Senin (16/8/2021).
Dalam seni batik, Paundra juga sering menunjukkan sejumlah karya bikinannya. Tentu gaya batik yang dia ciptakan masih berpakem pada gaya Mangkunegaran.
Satyotomo mengatakan saat ini Paundra juga menjadi ikon batik di salah satu perusahaan besar batik asal Solo, Batik Keris. Hubungan Mangkunegaran dengan Batik Keris disebut-sebut sudah terjalin sejak lama.
"Mangkunegaran sudah dekat dengan Batik Keris di era Mangkunegara VIII. Sekarang Mas Paundra menjadi ikon batik di sana. Banyak ornamen Mangkunegaran yang dimasukkan ke motif batik di sana," ujar dia.
Paundra pun pernah berkecimpung di dunia politik. Namun mungkin kariernya tidak sebagus di dunia seni.
Lulusan SMAN 1 Solo ini pernah menjadi anggota DPRD Solo periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP. Tal sampai selesai higga satu periode, Paundra diganti melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) karena tidak bisa aktif mengikuti seluruh kegiatan legislatif.
Menjelang Pilkada Solo 2020, nama Paundra kembali muncul. Dia digadang-gadang bakal menjadi wakil dari putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Namun wacana itu tidak menjadi kenyataan.
Kini setelah ayahandanya wafat, Paundra menjadi salah satu kandidat yang bakal menyandang gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya. Paundra merupakan anak sulung sekaligus anak laki-laki pertama dari Mangkunegara IX.
Selain Paundra, ada satu nama yang menjadi calon suksesor, yakni GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Bhre adalah satu-satunya anak laki-laki dari prameswari, Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
Sumber: Kunjungi ➡️
Regional
Tokoh
Paundra merupakan anak pertama dari Mangkunegara IX dengan putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Namun dalam perjalanannya, Mangkunegara IX dan Sukmawati bercerai.
Paundra kemudian merilis lagu berjudul Galih dan Ratna yang merupakan nama tokoh di sinetron tersebut. Lagu ini adalah salah satu karya dalam albumnya, Sebuah Awal yang dirilis 2004.
Pria kelahiran 19 April 1979 ini pernah berperan sebagai tokoh antagonis di film 'Rudy Habibie' pada tahun 2016. Kariernya di bidang hiburan didukung dengan latar belakang pendidikannya di jurusan broadcasting Akademi Komunikasi Indonesia di Yogyakarta tahun 2000.
Kecintaan Paundra terhadap seni bukan hanya pada seni peran dan tarik suara, melainkan tari dan batik. Paundra pun terlibat dalam sejumlah proyek rekonstruksi tarian kuno Pura Mangkunegaran.
"Jadi di masa Mangkunegara IX ini ada sejumlah tari kuno yang berhasil direkonstruksi kembali. Mas Paundra ini termasuk di dalamnya. Tentunya bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia/ISI (Surakarta) yang memang punya ahli-ahli tari," kata Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN), Satyotomo, saat dihubungi detikcom, Senin (16/8/2021).
Dalam seni batik, Paundra juga sering menunjukkan sejumlah karya bikinannya. Tentu gaya batik yang dia ciptakan masih berpakem pada gaya Mangkunegaran.
Satyotomo mengatakan saat ini Paundra juga menjadi ikon batik di salah satu perusahaan besar batik asal Solo, Batik Keris. Hubungan Mangkunegaran dengan Batik Keris disebut-sebut sudah terjalin sejak lama.
"Mangkunegaran sudah dekat dengan Batik Keris di era Mangkunegara VIII. Sekarang Mas Paundra menjadi ikon batik di sana. Banyak ornamen Mangkunegaran yang dimasukkan ke motif batik di sana," ujar dia.
Paundra pun pernah berkecimpung di dunia politik. Namun mungkin kariernya tidak sebagus di dunia seni.
Lulusan SMAN 1 Solo ini pernah menjadi anggota DPRD Solo periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP. Tal sampai selesai higga satu periode, Paundra diganti melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) karena tidak bisa aktif mengikuti seluruh kegiatan legislatif.
Menjelang Pilkada Solo 2020, nama Paundra kembali muncul. Dia digadang-gadang bakal menjadi wakil dari putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Namun wacana itu tidak menjadi kenyataan.
Kini setelah ayahandanya wafat, Paundra menjadi salah satu kandidat yang bakal menyandang gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya. Paundra merupakan anak sulung sekaligus anak laki-laki pertama dari Mangkunegara IX.
Selain Paundra, ada satu nama yang menjadi calon suksesor, yakni GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Bhre adalah satu-satunya anak laki-laki dari prameswari, Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
0 Response to "Paundrakarna, Cucu Bung Karno Putra Tertua Mangkunegara IX"
Posting Komentar