Antiknya Gereja Puhsarang dan Patung Bunda Maria yang Pernah Dicuri Orang
Arymedia, Surabaya - Di Kabupaten Kediri ada gereja yang disebut antik dan memiliki seabrek daya tarik. Gereja tersebut yakni Gereja Santa Maria Puhsarang.
Gereja kuno nan antik ini berada di kaki Gunung Wilis. Tepatnya di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen.
Gereja Puhsarang bukan lagi sekadar tempat beribadah dan berziarah umat kristiani. Namun menjadi tempat wisata dengan Gua Bunda Maria yang menawarkan keelokan dan keindahan.
Di momen Natal seperti saat ini, Gereja Puhsarang menjadi tujuan banyak orang. Mulai umat kristiani yang akan beribadah hingga wisatawan yang berburu keindahan.
Mengutip situs resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Gereja Puhsarang dibangun pada 1936. Hingga saat ini, bangunannya sudah beberapa kali direnovasi. Namun bentuk asli gereja masih terjaga.
Altar gereja dibuat dari batu massif yang beratnya mencapai tujuh ton. Altar tersebut berhiaskan pahatan rusa.
Altar luar berbentuk stupa Borobudur. Lalu ada menara berbentuk Candi Bentar, pendopo, perangkat gamelan dan lain-lain.
Sang Arsitek Gereja Puhsarang
Sederet hal yang mengagumkan itu tak bisa dilepaskan dari sosok bertangan dingin Ir H Maclaine Pont (1884-1971). Ia merupakan arsitek berkebangsaan Belanda yang lahir di Meester Comelis (Jatinegara).
Saat mendesain gereja itu, Pont tak lupa memasukkan unsur budaya lokal. Sebab sebagai arsitek, Pont mengagumi situs-situs penting di Jawa. Salah satunya situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto.
Hingga renovasi yang terakhir, Gereja Puhsarang memiliki luas sekitar 6,5 hektare. Di dalam kompleks Puhsarang ada beberapa hal yang unik, yang kemudian dilirik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Gereja yang Antik
Gereja Puhsarang dilengkapi bentangan kawat baja sebagai pengganti reng dan usuk untuk atapnya. Di dalam gereja ada relief batu tentang lambang-lambang penulis Injil.
Lalu ada tiga Patung Bunda Maria. Patung yang pertama ada di Gua Maria di samping kiri Gereja Puhsarang.
Dulu, patung itu pernah dicuri dan dibuang. Untungnya, patung itu bisa ditemukan dan kembali dipajang di Gua Maria.
Patung yang kedua ada di dekat gedung serba guna. Sedangkan yang ketiga di Gua Maria Lourdes.
Keheningan yang Menyentuh
Saat masuk ke Gereja Puhsarang, Anda akan menapaki anak tangga yang terbuat dari batu di antara lengkungan gapura. Rasanya seperti masuk candi.
Pada bagian tengah ada gapura yang mirip Candi Bentar. Yang menarik terpasang lonceng di atasnya. Sehingga, gapura itu sekaligus berfungsi sebagai menara lonceng. Di puncak gapura ada ayam jago, seperti yang biasa ada dalam menara gereja.
Di sana ada relief yang menggambarkan saat Adam jatuh ke dalam dosa. Namun relief itu tidak terlihat jelas karena ada di atas. Orang menyebut gapura itu St Henricus.
Di halaman ada rumah untuk menyimpan gamelan. Dulu kala, gamelan itu digunakan untuk mengiringi misa dan sendratari.
Di halaman juga ada Patung Kristus Raja, yang seolah-olah ingin menyambut para peziarah. Di atasnya ada tiang batu di mana terdapat replika Perahu Nabi Nuh.
Gua Maria Lourdes
Daya tarik Puhsarang tidak sampai di situ. Ada Gua Maria Lourders dengan Patung Bunda Maria yang tingginya mencapai 3,5 meter. Gua itu dibangun tahun 1999. Mirip dengan Gua Maria Lourders di Prancis.
Replika jalan salib juga mencuri perhatian. Serta Pondok Rosario yang disiapkan untuk berdoa rosarion. Tiga pondok itu dibuat berdasar misteri hidup Yesus Kristus yang direnungkan dalam doa, yakni peristiwa gembira, sedih dan mulia.
Sumber: Kunjungi ➡️
Pengetahuan
Gereja kuno nan antik ini berada di kaki Gunung Wilis. Tepatnya di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen.
Di momen Natal seperti saat ini, Gereja Puhsarang menjadi tujuan banyak orang. Mulai umat kristiani yang akan beribadah hingga wisatawan yang berburu keindahan.
Mengutip situs resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Gereja Puhsarang dibangun pada 1936. Hingga saat ini, bangunannya sudah beberapa kali direnovasi. Namun bentuk asli gereja masih terjaga.
Altar gereja dibuat dari batu massif yang beratnya mencapai tujuh ton. Altar tersebut berhiaskan pahatan rusa.
Altar luar berbentuk stupa Borobudur. Lalu ada menara berbentuk Candi Bentar, pendopo, perangkat gamelan dan lain-lain.
Sang Arsitek Gereja Puhsarang
Sederet hal yang mengagumkan itu tak bisa dilepaskan dari sosok bertangan dingin Ir H Maclaine Pont (1884-1971). Ia merupakan arsitek berkebangsaan Belanda yang lahir di Meester Comelis (Jatinegara).
Saat mendesain gereja itu, Pont tak lupa memasukkan unsur budaya lokal. Sebab sebagai arsitek, Pont mengagumi situs-situs penting di Jawa. Salah satunya situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto.
Hingga renovasi yang terakhir, Gereja Puhsarang memiliki luas sekitar 6,5 hektare. Di dalam kompleks Puhsarang ada beberapa hal yang unik, yang kemudian dilirik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Gereja yang Antik
Gereja Puhsarang dilengkapi bentangan kawat baja sebagai pengganti reng dan usuk untuk atapnya. Di dalam gereja ada relief batu tentang lambang-lambang penulis Injil.
Lalu ada tiga Patung Bunda Maria. Patung yang pertama ada di Gua Maria di samping kiri Gereja Puhsarang.
Dulu, patung itu pernah dicuri dan dibuang. Untungnya, patung itu bisa ditemukan dan kembali dipajang di Gua Maria.
Patung yang kedua ada di dekat gedung serba guna. Sedangkan yang ketiga di Gua Maria Lourdes.
Keheningan yang Menyentuh
Saat masuk ke Gereja Puhsarang, Anda akan menapaki anak tangga yang terbuat dari batu di antara lengkungan gapura. Rasanya seperti masuk candi.
Pada bagian tengah ada gapura yang mirip Candi Bentar. Yang menarik terpasang lonceng di atasnya. Sehingga, gapura itu sekaligus berfungsi sebagai menara lonceng. Di puncak gapura ada ayam jago, seperti yang biasa ada dalam menara gereja.
Di sana ada relief yang menggambarkan saat Adam jatuh ke dalam dosa. Namun relief itu tidak terlihat jelas karena ada di atas. Orang menyebut gapura itu St Henricus.
Di halaman ada rumah untuk menyimpan gamelan. Dulu kala, gamelan itu digunakan untuk mengiringi misa dan sendratari.
Di halaman juga ada Patung Kristus Raja, yang seolah-olah ingin menyambut para peziarah. Di atasnya ada tiang batu di mana terdapat replika Perahu Nabi Nuh.
Gua Maria Lourdes
Daya tarik Puhsarang tidak sampai di situ. Ada Gua Maria Lourders dengan Patung Bunda Maria yang tingginya mencapai 3,5 meter. Gua itu dibangun tahun 1999. Mirip dengan Gua Maria Lourders di Prancis.
Replika jalan salib juga mencuri perhatian. Serta Pondok Rosario yang disiapkan untuk berdoa rosarion. Tiga pondok itu dibuat berdasar misteri hidup Yesus Kristus yang direnungkan dalam doa, yakni peristiwa gembira, sedih dan mulia.
Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
0 Response to "Antiknya Gereja Puhsarang dan Patung Bunda Maria yang Pernah Dicuri Orang"
Posting Komentar