Sudah Simpan Bom, Teroris Boyolali Tunggu 'Pengantin' Serang Mapolresta Solo

Konferensi pers kasus terorisme di Mapolresta Solo, Jumat (/8/2023). (Foto: Agil Trisetiawan Putra) Konferensi pers kasus terorisme di Mapolresta Solo, Jumat (/8/2023). (Foto: Agil Trisetiawan Putra)
Solo - Terduga teroris asal Boyolali berinisial S yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri disebut menyimpan bom yang rencananya digunakan untuk menyerang Mapolresta Solo. S ditangkap saat sedang mencari 'pengantin' alias eksekutor bom bunuh diri.

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut S dan terduga teroris lain berinisial AS sempat melakukan diskusi untuk memilih lokasi aksi teror. AS terlebih dahulu melakukan aksi teror bom bunuh di Mapolsek Astana Anyar pada Desember 2022 lalu, sementara S memilih Mapolresta Solo.

"Berdasarkan keterangan yang kita ambil, dan hasil penyelidikan (S), sasarannya itu adalah Mapolresta Solo. Jadi kantor polisi atau Mapolresta Solo," ujar Aswin saat konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat (4/8/2023).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan ada tiga bom yang disiapkan S dan AS. Dua bom dibawa ke Bandung, sementara yang satu bom disimpan S, sambil mencari pengantin.

"Dia siapkan 3 bom itu, yang dua dikirim ke AS di Jawa Barat. Yang satu tinggal di sini. Dan dia masih menunggu apabila ada pengantin atau yang melakukan," ujar Ahmad.

"Karena S ini tidak melakukan sendiri, karena dia adalah perakit atau pembuat bomnya. Dia selalu mencari orangnya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri menangkap lima orang di Kabupaten Sukoharjo dan Boyolali. Mereka disebut sempat berencana melakukan aksi teror di Mapolresta Solo.

Lima orang itu pria inisial S dan TN yang ditangkap di Boyolali, serta PS, AG, dan sdri R yang ditangkap di Sukoharjo.

Juru bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, penangkapan kelimanya berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Dalam kelompok ini, S merupakan pimpinan sub kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sementara TN, PS, dan AG adalah anggotanya, serta sdri R adalah istri dari pelaku ledakan di Mapolsek Astana Anyar, AS.

"Tentang rencana yang dilakukan oleh S dan AS sebetulnya di dua tempat. Saat itu AS memilih lokasi di Bandung, sedangkan S memilih lokasi di Solo dan sekitarnya," kata Aswin saat konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat (4/8/2023).

Sumber: Kunjungi ➡️
Baca juga
X
Komentar
Sembunyikan

0 Response to "Sudah Simpan Bom, Teroris Boyolali Tunggu 'Pengantin' Serang Mapolresta Solo"

Posting Komentar

 
Back to top

Arymedia Blogger theme. Berminat? Hubungi ARYMEDIA.

Lanjut scroll untuk lanjut baca artikel.